
Lombok Tengah, Dinas Perdagangan Provinsi NTB melaunching pelaksanaan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium (KPSH-MB) melalui Kegiatan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP-CBP) Tahun 2019 bertempat di halaman Gudang GBB Ubung Desa Ubung KecamatanJonggat Lombok Tengah, kemarin (3/2)
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani, Kepala Perum Bulog Divre NTB Ramlan UE, Kasatgas Pangan, Dirreskrimsus Polda NTB AKBP Syamsudin Baharuddin, Kadis Pertanian dan Perkebunan NTB Husnul Fauzi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. NTB, Achris Sarwani, Kepala BPS NTB, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan NTB, Kadis Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri, Kasatgas Pangan Loteng Kasat Binmas, Kadis Perdagangan Loteng, Ditributor serta Mitra OP-CB
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Kepala Perum Bulog Divre NTB yang sudah bertugas untuk menstabilkan harga di wilayah NTB sesuai dengan HET.
“Harga Beras Medium di NTB masih sesuai dengan harga HET dan tetap melakukan koordinasi antar instansi terkait untuk menjaga kestabilan harga beras di NTB,” ujar Selly dalam sambutannya

Sementara, Kepala Perum Bulog Divre NTB menyatakan bahwa ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium (KPSHH-MB) Bulog melakukan tiga (3) fungsi
Pertama, fungsi ketahanan stok Bulog di wilayah NTB masih aman dan akan bertambah pada bulan April mendatang karena sudah mulai musim panen,” kata Ramlan
Fungsi keterjangkauan, lanjutnya dari Perum Bulog sudah melakukan antisiapasi sebelumnya dan tidak ada hambatan maupun kendala dalam melakukan pendistribusian.
Ketiga, fungsi Stabilisasi untuk menjaga beras medium di masyarakat.
“Tahun 2018 dengan didukung oleh Satgas Pangan telah secara rutin melakukan operasi pasar di toko-toko maupun pasar tradisional sehingga dapat menstabilkan harga di lapangan,” tuturnya
Pada kesempatan yang sama, Dirreskrimsus Polda NTB AKBP Syamsudin Baharuddin selaku Kasatgas Pangan menegaskan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan tugas untuk menstabilkan harga-harga di lapangan, namun pada bulan Juli 2018 terjadi lonjakan harga yang disebabkan adanya bencana alam berupa gempa bumi sehingga menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga bahan sembako.
“Satgas Pangan yang dibantu Instansi terkait sudah melakukan penstabilan harga di lapangan. Terima kasih kepada instansi terkait yang sudah bekerja sama dalam melakukan tugas menstabilkan harga-harga bahan pangan di lapangan,” ucapnya (*)
